Pupuk Non-Organik
Terbuat
dari bahan-bahan kimia, berikut adalah beberapa jenis pupuk non-organik:
1. Urea
Pupuk urea
terbuat dari campuran gas amoniak (NH3) dan gas asam garang. Ia paling diminati
oleh petani, karena sangat bermanfaat bagi lahan pertanian. Kandungan nitrogen
yang dimiliki oleh pupuk urea mampu mempercepat perkembangan tumbuhan. Selain
itu, pupuk ini pun mudah larut dan mudah diserap tumbuhan.
2. ZA (Zwavelzure Amonium)
ZA
mengandung 21% nitrogen dan 24% sulfur. Biasanya, pupuk ini digunakan sebagai
pupuk dasar karena reaksi kerjanya yang agak lambat. Jenis pupuk ini dapat
menambah unsur hara pada tumbuhan, memperbaiki kualitas tumbuhan, menambah
nilai gizi pada hasil panen, dan dapat membantu tumbuhan terhindar dari hama.
3. SP-36 (Super Phosphate)
Pupuk ini
terbuat dari campuran asam sulfat (belerang) dan fosfat alam. SP-36 digunakan
petani untuk membuat tumbuhannya menghasilkan buah dalam jumlah yang lebih
banyak. Selain itu, varian pupuk ini pun bisa membantu memperbaiki kualitas
biji, merangsang pembelahan tumbuhan, mempercepat pemasakan buah, menguatkan
batang tumbuhan, dan memperbesar jaringan sel.
4. KCl (Kalium Klorida)
Terbuat
dari ekstraksi mineral kalium dan mengandung 60% kalium K20, KCl memiliki
bentuk layaknya serbuk merah. Ia mudah diserap oleh tumbuhan dan cocok
digunakan sebagai pupuk dasar. Namun beberapa tumbuhan menganggap unsur klorida
yang dikandung KCl adalah racun, seperti wortel dan kentang.
5. NPK Phonska (Nitrogen Phosphate
Kalium)
Pupuk ini
berguna sebagai penyeimbang unsur hara dan mikro pada tanah. NPK Phonska
memiliki kelebihan, yaitu dapat mencegah tumbuhan supaya tidak kerdil. Selain
itu, jenis pupuk ini mudah menyerap zat hara dalam tanah.
6. Dolomite (Kapur Karbonat)
Jenis
pupuk ini berguna untuk menyediakan unsur hara sekunder Ca dan Mg dan bisa
menaikkan pH tanah. Bentuknya yang berupa butiran halus berwarna putih abu-abu
atau putih biru mudah menyerap air dan dihancurkan. Kualitas pupuk ditentukan
dari halus tidaknya butirannya.
Pupuk Organik
Beberapa
pupuk berikut terbuat dari bahan-bahan organik. Berikut adalah beberapa
jenisnya:
1. Pupuk Kandang
Mengapa
dinamai pupuk kandang? Karena pupuk tumbuhan jenis ini berasal dari kotoran
hewan ternak maupun unggas, seperti kerbau, sapi, kambing, dan ayam. Ia efektif
untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan. Selain itu, pupuk ini pun kaya akan unsur
hara dan unsur mikro.
2. Pupuk Kompos
Pupuk
organik satu ini terbuat dari sisa bahan organik. Biasanya, ia berasal dari
proses dekomposisi atau fermentasi alami tumbuhan, hewan, dan limbah organik.
3. Pupuk Hijau
Bahan
dasarnya yang merupakan sisa tumbuhan atau tumbuhan hijau membuat pupuk organik
ini dinamakan sebagai pupuk hijau. Biasanya, pupuk ini terbuat dari hasil
panen. Efektivitasnya yang membantu meningkatkan kualitas tanah membuat pupuk
hijau jadi pilihan.
4. Pupuk Hayati
Pupuk yang
memiliki nama lain pupuk mikrobiologis ini adalah jenis pupuk yang memanfaatkan
keberadaan organisme hidup.
5. Humus
Pupuk satu
ini dihasilkan dari proses pelapukan dedaunan dan ranting tumbuhan. Kedua
bagian tumbuhan ini membusuk secara alami.
6. Pupuk Serasah
Serasah
terbuat dari limbah organik nabati yang merupakan komponen sisa tumbuhan. Pupuk
ini berasal dari perubahan warna dan bentuk, contohnya seperti jerami, sabut
kelapa, dan rumput.
0 komentar:
Posting Komentar